Gejala Depresi
Merasa sedih dan depresi memang mirip, bahkan tanda atau gejalanya hampir sama. Kesedihan adalah reaksi alami dan normal dari manusia ketika kehilangan sesuatu atau sedang menghadapi masa-masa sulit. Reaksi perasaan sedih yang normal bisa membaik seiring waktu, tapi pada kasus depresi, penderita merasa sedih secara berkelanjutan atau bahkan memburuk.
Selain rasa sedih yang berkelanjutan, penderita depresi juga merasa putus asa dan tidak bisa berpikir positif tentang masa depan. Depresi akan berdampak kepada produktivitas penderitanya dan kepada hubungan sosial dengan orang-orang terdekatnya juga.
Penderita depresi akan merasa kesulitan dalam bekerja dengan baik. Mereka juga menjauhi kegiatan sosial atau bahkan mengasingkan diri sepenuhnya. Bahkan, depresi bisa membuat kita tidak bisa menikmati hobi atau kegiatan yang sebelumnya disukai. Keluarga dan orang-orang terdekat cenderung dijauhi.
Berikut ini adalah gejala psikologis akibat depresi yang diderita:
- Selalu dibebani rasa bersalah
- Merasa putus asa
- Selalu merasa cemas
- Suasana hati yang buruk atau sedih secara berkelanjutan
- Mudah marah atau sensitif
- Mudah menangis
- Perasaan khawatir yang berlebihan
- Merasa sangat rendah diri
- Kesulitan dalam mengambil keputusan
- Gerakan tubuh, ucapan dan pemikiran yang lambat
- Tidak ada motivasi hidup dan tidak peduli dengan apa yang terjadi di lingkungan
- Tidak bisa menikmati kebahagiaan hidup seperti dari berhubungan intim
- Berkeinginan untuk bunuh diri
Sedangkan gejala non-psikologis yang ditimbulkan akibat depresi adalah:
- Selalu merasa kelelahan
- Rasa sakit atau nyeri tanpa alasan yang jelas
- Perubahan siklus menstruasi pada wanita
- Gangguan pola tidur
- Konstipasi
- Pergerakan tubuh dan cara bicara yang lebih lambat dari biasanya
- Tidak ada gairah seksual
- Sulit berkonsentrasi dan susah mengingat
- Kehilangan selera makan dan berat badan menurun
Depresi dan Kehamilan
Masa kehamilan adalah masa ketika wanita menjadi lebih rentan untuk mengalami depresi. Depresi umumnya terjadi mendekati waktu atau setelah melahirkan. 10-20% wanita yang baru melahirkan mengalami depresi. Depresi setelah melahirkan akan ditangani seperti kasus depresi lain yaitu dengan obat-obatan antidepresan, dengan menjalani terapi dan konsultasi.
Fase Depresi pada Gangguan bipolar
Kondisi ini sering disebut sebagai depresi manik. Gangguan bipolar adalah kelainan suasana hati yang kompleks. Penderita bipolar bisa merasa sedih atau depresi pada tingkatan ekstrem. Sebaliknya, dia juga bisa merasa bahagia secara berlebihan. Perasaan bahagia yang ekstrem bisa membuat penderita melakukan kegiatan yang merugikan, misalnya menghabiskan seluruh tabungan atau melakukan seks bebas dengan sembarangan.